Kekhilafahan Abu Bakar Dan Sejarah Ringkasnya
RINGKASAN KEKHILAFAHAN ABU BAKAR R.A. DAN SEJARAH BELIAU
Beliau adalah teman Nabi sebelum diangkat menjadi Nabi. Ketika Nabi diutus menjadi Rasul, beliau adalah orang yang per-tama-tama percaja (beriman) dari golongan orang-orang laki. Beliau lalu mengajak kawan-kawannya masuk Islam, dan suka membeli budak yang mukmin lalu dimerdekakan karena mencari keridlaan Tuhan.
Ketika Rasulullah hijrah, beliau selalu menemaninya. Diwaktu perang beliau selalu mendampinginya pula. Pada tahun ke sembilan Hijrah, ketika Rasulullah sedang sakit beliau ini berhajji dengan kaum Muslimin.
Ketika Rasulullah wafat, orang-orang banyak menjadi sangat gelisah dan susah karena mereka harus berpisah dengan junjungannya. Karena itu Abu Bakar lalu berkhutbah di hadapan mereka semua, yang isinya mengajak mereka agar tetap sabar dan tenang.
Sesudah Wafat Rasulullah s.a.w. berkumpullah orang-orang Anshar di Saqifah Bani Sa'idah untuk mengangkat Sa'ad bin 'Ubadah sebagai Khalifah. Olehkarena itu cepat-cepatlah golongan Muhajirin pergi ke sana dengan dipimpin oleh Abu Bakar, 'Umar dan Abu 'Ubaidah, sehingga di antara dua golongan itu terjadi perdebatan dan pertengkaran mulut.
Sesudah itu lalu Abu Bakar berkhutbah di hadapan orang-orang Anshar yang menerangkan atas keutamaan orang-orang Quraisy. Khutbah beliau itu diakhiri dengan ucapan:
"Saya rela agar kamu semua memilih di antara dua orang ini”. (yakni 'Umar bin Khaththab dan Abu 'Ubaidah).
Tetapi 'Umar segera membai'at beliau dan diikuti oleh orang-orang banyak. Kemudian beliau masuk ke dalam Masjid dan dibai'at oleh orang-orang banyak.
Pertama-tama yang dikerjakan oleh Abu Bakar setelah menjadi khalifah ialah mengirimkan tentara Usamah ke negeri Syam, yang sudah disiapkan oleh Rasulullah s.a.w. sebelum wafatnya. Beliau ikut mengantarkan pula. Tentara itu terus berjalan ke Ubna dan kembali dengan membawa kemenangan.
Sesudah wafat Rasulullah s.a.w. banyaklah kabilah-kabilah Arab yang murtad, kecuali hanya penduduk Mekkah dan Madinah saja yang masih tetap dan sedikitlah golongan-golongan yang lain. Olehkarena itu lalu Abu Bakar segera memberangkatkan tentaranya untuk memerangi mereka itu, hingga mereka itu kalah.
Dalam tahun ke duabelas Hijriah, Abu Bakar menyiapkan dua pasukan tentara untuk menaklukkan negeri Irak. Salah satu di antara pasukan tentara itu ialah yang dipimpin oleh Khalid bin Walid yang diperintahnya menaklukkan dari arah selatan. Pasukan yang ke dua ialah yang dipimpin oleh 'lyadl bin Ghunam, yang diperintahnya menaklukkan dari arah utara. Maka berjalanlah Khalid menghadapi tentara Persia dan membunuh Hurmuz, pemimpin tentara mereka. Beliau lalu menetap di sana selama satu tahun dan dua bulan. Kemudian di sana menaklukkan banyak negeri yang di bawah kekuasaan Persia. Di antara negeri-negeri itu yang terpenting ialah Hirah. Setelah itu berjalanlah beliau dengan tentaranya ke utara negeri Irak untuk menolong 'lyadi bin Ghunam dan akhirnya dapatlah menaklukkan negeri itu.
Dalam tahun ke tigabelas Hijriah, Abu Bakar menyiapkan empat pasukan tentara untuk menaklukkan Syam. Karena itu maka Heraklius, raja Rum mengumpulkan balatentaranya untuk melawan tentara Islam itu. Orang-orang Islam lalu berkumpul di Yarmuk dan mengirimkan surat kepada Abu Bakar meminta bantuan. Beliau lalu segera mengirimkan Khalid bin Walid ke sana. Ketika sampai di Yarmuk beserta tentara sebesar 10.000 orang, didapatinya bahwa tentara Islam akan bertempur dengan tentara Rum dengan sendiri-sendiri (berpecah-belah). Karena itu beliau lalu memberi nasihat pada mereka dan menerangkan bahwa kemenangan itu terletak pada persatuan. Orang-orang Islam lalu menyerahkan pimpinan kepada beliau. Kemudian bertempur dengan tentara Rum.
Dari tentara Rum yang mati ada beberapa ribu orang, sedang dari orang-orang Islam yang gugur ada 3000 orang di antaranya ialah 'Ikrimah bin Abu Jahi. Di tengah-tengah pertempuran itu datanglah surat dari Madinah yang mewartakan atas wafatnya Abu Bakar dan diangkatnya 'Umar bin Khaththab menjadi Khalifah dan diterangkan pula tentang pemecatan Khalid dari jabatannya dan diganti dengan Abu 'Ubaidah. Berita pemecatan ini oleh Khalid dan Abu 'Ubaidah disimpan saja sampai berhentinya pertempuran.
Ketika Abu Bakar r.a. sakit, beliau meminta musyawarah pada para sahabat yang besar-besar mengenai siapa nanti yang akan menjadi Khalifah. Mereka sama menunjuk pada 'Umar sebagai ganti beliau itu. Abu Bakar lalu menulis perjanjian untuknya tentang kekhilafahannya. Kemudian beliau wafat pada tahun ke 13 Hijriah lalu dimakamkan di bilik 'Aisyah dekat makam Rasulullah s.a.w.
Masa kekhilafahan beliau itu ada dua tahun dan sepuluh hari. Beliau wafat genap berusia 63 tahun.