Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kehebatan dan Keutamaan Dzikir

Mikrofonnya Malaikat

Seseorang baru saja membacakan qasidah di sini, di satu tempat, dan karena bumi mengelilingi matahari, qasidah ini tidak akan berhenti karena bunyi tidak pernah berhenti.  Ia tersusun atas gelombang elektromagnetik yang merambat.  Jika di sini saya mengatakan, "Allah," ia akan terus merambat dari sini hingga ke orang di belakang sana, karena sistem mikrofon ini, tetapi Allah mempunyai mikrofon langit, yakni para malaikat yang melaporkan pada-Nya bahwa saya telah mengucapkan, "Allah." Mikrofon langit mereka akan terus berbunyi, "Allah, Allah," dari sini dan seterusnya, tidak ada akhirnya, karena Nabi ﷺ bersabda, "Ketika para malaikat melihat sekelompok orang bertasbih memuji Allah, mereka bergabung dan ikut berdzikir dengannya," dan ini tidak akan pernah berhenti sampai Hari Kiamat. 

Jadi ketika seseorang memuji Allah (swt) atau Nabi ﷺ, atau berdoa, atau mengatakan, "Allah," suara dan energinya tidak pernah mati.  Jika komputer saja mengulanginya, bukankan tubuh kita juga mengulanginya?  Para malaikat akan mengulanginya dengan mengatakan, "Allah, Allah..." sampai Hari Kiamat. 

Begitu juga dengan murid-murid di sini yang barusan bertasbih, seluruh alam semesta mendengar mereka karena mereka ada di bumi yang terus bergerak, dan seluruh makhluk Allah (swt) mendengarnya sampai seluruh alam semesta ini mendengarnya!  Pengulangan Kalamullah dapat didengar; itulah sebabnya bangsa jin juga mendengar al-Qur'an, 

قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبً يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ وَلَن نُّشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا

Qul uuhiya ilayya annahu ’stama`a nafarun min al-jinni faqaaluu innaa sami`naa qur’aanan `ajaban, yahdii ila ’r-rusydi fa aamanna bihi wa lan nusyrika bi rabbanaa aahada.

Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan Qur'an),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami." (QS al-Jinn, 72: 1-2).

Mawlana Shaykh Hisham