Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perintah istighfar dan bertaubat merupakan cinta Allah kepada kita

Mengapa Allah (swt) meminta Nabi-Nya, Sayyidina Muhammad (saw) mengatakan kepada umatnya untuk bertobat?  Jika Allah (swt) ingin agar setiap orang masuk ke Neraka, Dia tidak akan menganjurkan orang untuk bertobat, tetapi karena Cinta-Nya kepada Nabi (saw) dan umatnya, Allah banyak menyebutkan tentang istighfar di dalam kitab suci al-Qur'an, begitu pula dalam Hadits Sayyidina Muhammad (saw).  Jika tidak dianjurkan maka Allah tidak perlu mengatakannya, tetapi Allah mendorong kita untuk beristighfar untuk membersihkan dosa-dosa kita.  

Seseorang mungkin bertanya mengapa Allah menciptakan makhluk jika nantinya mereka akan melakukan dosa?  Seringkali saya mendengar dari Grandsyekh, semoga Allah memberkahi ruhnya bahwa Allah menyukai ketawadukan hamba-Nya.  Dan ketawadukan itu tidak mudah, sangat sulit untuk merendahkan hati kalian.  Allah senang bila hamba-Nya menunjukkan `aajiz (عاجز), ketidakberdayaannya, bahwa kita tidak dapat melakukan apa-apa, lemah dan tak berdaya.  Dia adalah Sang Pencipta, Dia dapat melakukan apa saja, kun fayakun!  Segalanya berada di bawah perintah-Nya.  Kita bukan apa-apa, dan untuk mengangkat kita, Dia menciptakan istighfar.  Dia menganjurkan kepada setiap orang mulai dari Adam dan seterusnya.  Adam juga memohon tobat, karena Allah menyukai hamba-Nya yang datang kepada-Nya dan berkata, "Yaa Rabbi, ampunilah aku."

Shaykh Hisham Kabbani