Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MUSHAF AL-QUR’AN BRAILLE

APA ITU MUSHAF AL-QUR’AN BRAILLE?

Mushaf Al-Qur’an Braille adalah mushaf Al-Qur’an yang ditulis dengan menggunakan kode-kode Braille. Kode Braille merupakan konfigurasi dari 6 titik timbul (embossed dots). Setiap konfigurasi yang dibuat dapat digunakan untuk menunjukkan huruf, harakat, tanda tajwid, tanda waqaf, dan bilangan. 

BAGAIMANA CARA MEMBACA MUSHAF AL-QUR’AN BRAILLE?

Mushaf Al-Qur’an Braille dibaca dengan sentuhan jari tangan, dari arah kiri ke kanan lembar mushaf.

KAPAN MUSHAF AL-QUR’AN BRAILLE PERTAMA KALI DITERBITKAN?

Mushaf Al-Qur’an Braille diterbitkan pertama kali tahun 1952 di Yordania, dan di Indonesia muncul pada tahun 1965 oleh Yaketunis (Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam Yogyakarta) hasil reproduski Mushaf Al-Qur’an Braille Yordania.

APAKAH SISTEM PENULISAN MUSHAF BRAILLE ADA STANDARNYA?

Ada, mushaf Braille memiliki standar. Di Indonesia, standar penulisan mushaf Al-Qur’an Braille berpedoman pada Mushaf Al-Qur’an Standar Braille yang dirumuskan melalui Musyawarah Kerja Ulama Al-Qur’an dan ditetapkan melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 25 Tahun 1984.

APA PERBEDAAN SISTEM PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN BRAILLE DENGAN MUSHAF AL-QUR’AN STANDAR INDONESIA VERSI AWAS?

Sistem penulisan mushaf Al-Qur’an Braille dalam hal rasm, tanda tajwid, tanda waqaf dan tanda lainnya pada dasarnya merujuk kepada Mushaf Standar Indonesia (rasm usmani). Hanya saja, karena huruf Braille berbentuk titik yang karakternya tidak sama dengan huruf Arab, maka penulisannya tidak dapat diterapkan sepenuhnya, melainkan dengan sejumlah penyesuaian/pengecualian. Misalnya, tanda waqaf qaf lam (قلى (yang digunakan dalam Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia diterapkan dalam Mushaf Al-Qur’an Braille dengan menggunakan simbol huruf ṭa (ط )sebagai bentuk peringkasan.

APAKAH MUSHAF AL-QUR’AN BRAILLE HARUS DITASHIH SEBELUM DICETAK DAN DIEDARKAN?

Ya, semua mushaf Al-Qur’an baik dalam bentuk cetak, Braille, ataupun audio visual, berdasarkan Peraturan Menteri Agama No. 44/2016 harus diajukan pentashihannya ke LPMQ. 

APA PERBEDAAN MUSHAF AL-QUR’AN BRAILLE INDONESIA DENGAN MUSHAF BRAILLE LUAR NEGERI?

Perbedaannya terletak pada penggunaan rasm dan sistem tanda baca. Mushaf Al-Qur’an Braille Indonesia menggunakan rasm usmani, sedangkan mushaf Braille luar negeri pada umumnya menggunakan rasm imla’i (qiyasi).

DI MANAKAH MUSHAF AL-QURAN BRAILLE DICETAK DI INDONESIA?

Di lembaga atau yayasan yang mencetak mushaf Al-Qur’an Braille seperti Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI) Abiyoso, Bandung, Yayasan Penyantun Wiyataguna (YPWG) Bandung, Yayasan Raudatul Makfufin (YRM) Tangerang, Yayasan Mitra Netra, Jakarta Selatan.

Sumber: Tanya Jawab Tentang Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia dan Layanan Pentashihan