Agar bisa Wushul (sampai) kepada Allah
Bawa Beban Rakyat!
Bagian 1
Suatu ketika, Abu Yazid al-Bistami mendekati pintu Tuhannya di Hadirat Ilahi dengan kekuatan yang dikembangkan di dalam hatinya melalui disiplin diri dan meditasi selama bertahun-tahun.
Ketika dia akhirnya mencapai ambang Pintu Hadirat Ilahi, dia berseru, "Ya Tuhanku, tolong buka pintu dan biarkan aku melihat-Mu!" Jawaban datang dari hatinya: "O Aba Yazid, Anda tidak dapat melihat-Ku. . Adalah hal yang mudah untuk datang ke pintu, tetapi tidak mudah untuk membuka pintu Hadirat Ilahi-Ku untukmu, itu ada harganya."
Abu Yazid menjawab: “Ya Tuhanku, berapa harganya? Aku bahkan rela mengorbankan hidupku untuk itu! Hanya biarkan aku datang kepada-Mu.” Dia mendengar jawaban: “Wahai Aba Yazid, harga-Ku adalah kamu harus kembali dan menjadi tempat pembuangan sampah di mana hamba-hamba-Ku membuang sampah mereka,” artinya, “Memikul beban hamba-Ku.”
Bawa beban orang tanpa diskriminasi, karena Anda tidak akan pernah bisa berkata, “Yang ini putih; yang satu itu hitam; yang ini berwarna kuning; yang satu merah; yang satu ini adalah Muslim; yang satu itu Kristen; yang satu ini adalah orang Yahudi; yang itu Buddhis.” Tidak! Semua adalah manusia. Begitu kamu menerima kenyataan ini dan memikul beban mereka, Allah berfirman, “Maka Aku akan membuka Hadirat Ilahi-Ku untukmu.”
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani