Sifat-sifat para Rosul Allah yang wajib kita ketahui dan yakini
Setiap orang mukallaf (baligh berakal) wajib menyakini sifat-sifat para rosul, semua rasul memiliki 9 sifat yang terdiri dari:
Artinya: jujur
2. Amanatun امانة
Artinya: dapat dipercaya
3. Tablighun تبليغ
Artinya: menyampaikan Wahyu
4. Fatonatun فطانة
Artinya: cerdas
Artinya: pembohong
2. Khiyanatun خيانة
Artinya: tidak bisa dipercaya
3. Kitmanun كتمان
Artinya: menyimpan Wahyu
4. Baladatun بلادة
Artinya: bodoh
Artinya: para Rasul mungkin mengalami hal-hal yang manusiawi seperti makan minum, tidur, sakit dan lain sebagainya, dengan catatan hal-hal tersebut tidak sampai merendahkan derajat kerasulan.
Semua nabi juga memiliki sifat-sifat yang sama seperti para Rosul diatas kecuali sifat Tabligh تبليغ (menyampaikan Wahyu)
Semoga bermanfaat
Referensi: 'Aqidatul 'awam
- Sifat wajib ada 4
- Sifat mustahil ada 4
- Sifat Jaiz (mungkin) ada 1
Sifat wajibnya para Rosul ada 4 yaitu:
1. Shidqun صدقArtinya: jujur
2. Amanatun امانة
Artinya: dapat dipercaya
3. Tablighun تبليغ
Artinya: menyampaikan Wahyu
4. Fatonatun فطانة
Artinya: cerdas
Sifat mustahilnya para Rasul ada 4 yaitu kebalikan dari sifat wajib diatas:
1. Kidzbun كذبArtinya: pembohong
2. Khiyanatun خيانة
Artinya: tidak bisa dipercaya
3. Kitmanun كتمان
Artinya: menyimpan Wahyu
4. Baladatun بلادة
Artinya: bodoh
Sedangkan sifat Jaiz nya para Rasul ada 1 yaitu:
Al 'arodhul Basyariah العرض البشريةArtinya: para Rasul mungkin mengalami hal-hal yang manusiawi seperti makan minum, tidur, sakit dan lain sebagainya, dengan catatan hal-hal tersebut tidak sampai merendahkan derajat kerasulan.
Semua nabi juga memiliki sifat-sifat yang sama seperti para Rosul diatas kecuali sifat Tabligh تبليغ (menyampaikan Wahyu)
Perbedaan nabi dan Rasul
Rosul diutus oleh Allah untuk menyampaikan Wahyu kepada umat manusia sedangkan nabi tidakCatatan:
Kita juga wajib meyakini bahwa semua rasul dan nabi itu Maksum (dijaga dari berbuat dosa, begitupun para malaikat, tetapi derajat nabi dan rosul lebih tinggi daripada malaikat.Semoga bermanfaat
Referensi: 'Aqidatul 'awam